Kemenhub Bergerak Cepat Demi Kelancaran dan Keselamatan Penerbangan Haji 1446 H/2025 M
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan komitmen penuhnya dalam memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi. Berbagai langkah antisipatif dan persiapan matang telah dilakukan jauh-jauh hari guna menjamin perjalanan ibadah haji berjalan aman dan nyaman bagi seluruh jemaah Indonesia.
Persiapan Matang Sejak Dini
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Bapak Kristo Nugroho, menyatakan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan, pengelola bandara, Kementerian Agama, dan pihak imigrasi. "Kami tidak ingin mengambil risiko sekecil apa pun. Persiapan harus matang dan dilakukan secara komprehensif, mulai dari aspek kelaikudaraan pesawat, kesiapan kru, hingga fasilitas di bandara," ujar Kristo.
Kemenhub telah memulai serangkaian inspeksi mendalam (ramp check) terhadap seluruh pesawat yang akan digunakan untuk mengangkut jemaah haji. Inspeksi ini meliputi pemeriksaan menyeluruh kondisi teknis pesawat, kelengkapan dokumen, serta sistem keselamatan penerbangan. Selain itu, kesiapan kru penerbangan juga menjadi fokus utama, termasuk jam terbang, sertifikasi, dan kondisi kesehatan fisik maupun mental.
Kesiapan Infrastruktur dan Fasilitas Bandara
Aspek vital lainnya adalah kesiapan infrastruktur dan fasilitas bandara. Kemenhub memastikan bandara-bandara embarkasi dan debarkasi haji telah memenuhi standar keamanan dan pelayanan yang optimal. Ini mencakup kesiapan landasan pacu, apron, fasilitas terminal, serta sistem navigasi penerbangan. "Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan dan kedatangan jemaah, termasuk ketersediaan fasilitas pendukung seperti ruang tunggu yang nyaman dan area pemeriksaan imigrasi yang efisien," tambah Kristo.
Pengawasan Lalu Lintas Udara yang Ketat
Demi menjamin kelancaran lalu lintas udara, Kemenhub melalui Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) akan melakukan pengawasan lalu lintas udara secara ketat. Skema pengaturan slot penerbangan khusus untuk penerbangan haji telah disiapkan agar tidak terjadi penumpukan dan antrean pesawat, khususnya pada puncak keberangkatan dan kepulangan jemaah.
Kolaborasi dan Koordinasi Lintas Sektoral
Keberhasilan penyelenggaraan penerbangan haji tidak lepas dari kolaborasi dan koordinasi lintas sektoral yang kuat. Kemenhub secara proaktif melibatkan Kementerian Agama dalam penyusunan jadwal penerbangan, serta berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan situasi di bandara tetap kondusif. "Sinergi antarlembaga menjadi kunci utama untuk mewujudkan perjalanan haji yang aman, nyaman, dan lancar," tutup Kristo.
Dengan berbagai upaya dan persiapan yang telah dilakukan, Kemenhub optimis bahwa penyelenggaraan penerbangan haji 1446 H/2025 M akan berjalan dengan baik, memberikan pengalaman ibadah yang khusyuk bagi seluruh jemaah Indonesia.